Membuat Siswa Suka Membaca dan Menulis Buku

Siswa lebih suka gadget dibandingkan membaca buku? Jangan sedih dulu. Memang multimedia di dalam gadget lebih memberi ruang fantasi pada siswa dibandingkan buku yang bisu dan kurang interaktif. Meskipun saat ini telah aa buku-buku dengan tampilan menarik bahkan disajikan tiga dimensi, namun berapa banyak buku semacam itu di perpustakaan sekolah? Pastinya tidak banyak bukan?

Nah, bagaimana caranya agar siswa lebih gemar membaca buku? Yuk kita simak tip menarik dan mudah berikut ini.

Ubah perpustakaan sekolah

Perpustakaan sekolah Anda seperti apa keadaannya? bisakah Anda membedakan perpustakaan SD dengan perpustakaan SMP, SMA, bahkan perpustakaan umum di Kabupaten? Bila keadaan perpustakaan sekolah Anda tak beda jauh dengan perpustakaan umum, maka ada yang salah. Ya, bukankah Anak-anak lebih nyaman belajar di kamar sendiri yang dia dekorasi sendiri sesuai imajinasinya? Demikian pula dengan perpustakaan. Desainlah perpustakaan sesuai alam pikiran dan usia anak. Perpustakaan SD tentu butuh dekorasi yang lebih ceria dibandingkan perpustakaan SMA. Seperti halnya desain cafe yang mengundang mood orang untuk duduk berlama-lama, demikian pula perpustakaan perlu didesain sesuai karakter usia pengunjungnya.

Buat program gratis buku tukar buku

Siswa akan merasa memiliki perpustakaan ketika ia merasa “Ada lho buku aku di situ!”. Cobalah secara berkala mengadakan aksi tukar menukar buku. Siswa diminta membawa koleksi bukunya yang sudah tidak dibaca lagi. Mereka boleh membawa berapa pun. Nah, satu orang siswa penyumbang buku sebagai reward boleh mengambil satu buku yang disumbangkan teman lainnya. Sisanya, buku mereka menjadi koleksi perpustakaan. Seru, bukan?

Buat kelompok menulis

Buku ada karena ada yang menulis naskah. Nah, bangun impian siswa agar mereka punya keinginan bisa mengisi perpustakaan atas nama mereka sendiri. Menulis buku tidak harus tebal lho. Cukup 2-3 halaman saja tapi lakukan beramai-ramai. Sekolah dapat memfasilitasi dengan mengundang mentor yang ramah dan telaten terhadap siswa-siswa. Saat ini, menerbitkan buku tak sulit. Buku dapat diterbitkan atas nama sekolah dengan mencetaknya. Biaya cetak buku tak mahal, Satu buku dengan sampul full colour setebal 100 halaman hanya butuh 20.000-an biaya cetaknya, dan boleh cetak mulai 1 eksemplar saja.  Nah, kalau 20 karangan terkumpul maka bisa jadi satu buku kan?

Undang penulis buku

Adakah hari pengenalan profesi, salah satunya profesi penulis. Entah itu novelis atau penulis bacaan anak. Banyak hal menarik bisa diceritakan oleh penulis. Entah itu proses menulis, cara sukses menembus penerbit, hingga bagaimana menjadi penulis profesional. Anak yang suka dan mulai tertarik dengan profesi penulis pastinya akan lebih sering membaca buku. Sebab, tak ada penulis yang tak suka baca buku, kan?

Salaaaaam …

Facebook Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *